Jumat, 25 Juni 2010

The Merapi Volcano


Merapi adalah gunung berapi di perbatasan provinsi Jawa Tengah dan Yogyakarta,gunung ini masih sangat aktif hingga saat ini. Sejak tahun 1548, gunung ini sudah meletus sebanyak 68 kali. Bagi masyarakat di sekitar gunung, Merapi membawa berkah material pasir yang tiada habisnya, Gunung Merapi menjadi obyek wisata bagi para wisatawan dalam dan luar negeri. Kini Merapi termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri beberapa tahun yang lalu.

Merapi berasal dari dua kata "meru" yang artinya gunung, dan "api" yang berarti gunung berapi. . gunung Merapi kerap dikaitkan dengan hal-hal berbau misteri dan mistis, antara lain keberadaan makhluk-makhluk gaib penguasa dan penghuni gunung Merapi. Hal ini tidaklah berlebihan, masyarakat setempat yakin kalau penghuni dan penguasa gunung Merapi memang ada, yang oleh masyarakat sekitar di sebut Mbah Petruk.

Gunung Merapi mempunyai ketinggian 2968 m dari permukaan laut . Gunung Merapi terbentuk pertama kali sekitar 60.000-80.000 tahun yang lalu. Puncak Merpai menjajikan daya pikat untuk menikmati keindahan matahari terbit pada pagi hari dengan pemandangan alami dari jajaran Gunung Ungaran, Telomoyo dan Merbabu. Gunung Merapi dan sekitarnya merupakan wisata gunung api, udara yang sejuk, lintas alam, keindahan kubah lava yang masih aktif sangat memanjakan wisatawan datang untuk berkunjung.
Gunung Merapi dapat didaki dari 3 jalur yaitu jalur Selatan ( Kaliurang ) wilayah Sleman, Yogyakarta atau jalur dari Utara ( Selo ) wilayah Boyolali atau dari jalur sebelah Barat wilayah Magelang.

1. Jalur Kaliadem (Selatan)
Dahulu Jalur ini sangat Pupuler di kalangan pendaki,namun setelah ada larangan mendaki dari jalur selatan jalur ini sudah jarang dilalui pendaki.Pada letusan Merapi tahun 2006 jalur pendakian selatan ini banyak yang rusak oleh terjangan lahar.Jalan yang masih baik hanya sampai pos 2.Pendakian di mulai dari dusun Kinarejo,dusun Kinarejo terletak 2km dari Kaliurang.Jika ingin melakukan Pendakian sampai puncak Merapi sebaiknya jangan melewati jalur selatan.Karena Jalur ini Sudah Tidak dapat didaki sampai puncak setelah Geger Boyo sebagai Penahan Lahar hancur saat gunung merapi meletus pada tahun 2006.Jika Ingin mendaki Gunung Merapi lewat Kaliadem sebaiknya ijin dulu sama Mbah Marijan di Dusun Kinarejo Cangkringan Sleman.

2. Jalur Selo (Utara)
Jalur Selo atau Plalangan desa Lencoh melalui sisi utara. Sekarang jalur ini tergolong paling aman dan nyaman untuk mencapai puncak dan menjadi jalur tradisional bagi banyak pendaki. Oleh sebab itu, bagi pendaki pemula jalur ini yang direkomendasikan. Selain aman, jaraknya juga tidak begitu jauh dibandingkan dengan jalur lain.dari arah solo atau semarang turun terminal Boyolali lalu naek bus jurusan Selo, dalam perjalanan akan disuguhkan pemandangan indah di kanan kiri jalan yang berupa ladang tanaman sayur,sesampai Selo naik ke Pos 1 Merapi untuk selanjutnya mendaki Gunung Merapi.


Dengan berjalan kaki melewati jalan Aspal menuju basecamp pendakian merapi di dukuh plalangan, desa Lencoh, kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, dengan menempuh jarak lebih kurang 1 km dari jalan raya Boyolali-Magelang, ditambah dengan jalanan yang menanjak cukup untuk dijadikan pemanasan sebelum pendakian ke Gn.Merapi.

Perjalanan sebaiknya dimulai pada pukul 01.00 atau 02.00 dini hari dengan harapan tiba di puncak pada pagi harinya sehingga dapat menyaksikan panorama alam dan kegiatan gunungapi. Dalam satu atau dua jam pertama para pendaki tidak dapat menyaksikan apapun didalam kegelapan malam, kecuali jalan setapak yang diterangi sorot lampu senter. Dalam paro perjalanan akan mencapai undakan pertama yang dikenal dengan Bukit Selokopongisor (+ 2290 m). Cakrawala timur mulai menguning tanda waktu subuh (waktu shalat bagi yang beragama Islam). Detik demi detik komposisi warna di ufuk timur berubah secara perlahan dari rona kuning menjadi merah kekuning-kuningan dan semakin cerah bersama waktu, 20 menit kemudian undakan kedua yang dikenal dengan Bukit Selokopoduwur (+ 2500 m) dicapai.

Dalam waktu kurang dari 30 menit pendaki sudah mencapai undakan ketiga yang bernama Bukit Gajahmungkur (+ 2650 m). Tidak jelas hubungannya dengan gajah, tetapi mungkin karena undakan ini adalah punggungan yang menukik tajam dan berakhir di Pasarbubrah. Pasarbubrah sendiri adalah puncak dari rangkaian punggungan Gajahmungkur dan Pusunglondon sebelum mencapai puncak sesungguhnya, yang juga dikenal dengan Puncak Garuda.

Dari puncak Garuda, kita bisa melihat pemandangan yang menakjubkan, dimana kawah merapi berada di depan mata tak henti-hentinya mengeluarkan asap. Tampak pula, di sebelah utara, Gunung Merbabu yang menantang untuk ditaklukkan. Di seberang Barat dan Timur, Gunung Lawu dan Gunung Sindoro-Sumbing seperti gundukan-gundukan hijau. Jika cuaca cerah, pemandangan lebih mengasyikkan lagi, karena Anda bisa melihat kota Magelang dan Boyolali. Di puncak suhunya bisa mencapai 5 derajat sampai -8 derajat.

3. Jalur Babadan (Barat)
Jalur Babadan adalah jalur “tembak langsung” yang ditempuh dari sisi barat. Tembak langsung artinya sejak mulai melangkah arahnya langsung ke puncak dan terjal. Oleh karena itu, tidak ada variasi suasana atau pemandangan yang akan mengalihkan perhatian dari kepenatan. Jalur ini untuk sementara sangat tidak disarankan karena aktifitas vulkanik Gunung Merapi dalam dua dekade ini mengambil tempat di lereng barat. Boleh jadi ketika dalam perjalanan akan dihadang oleh guguran lava atau hujan abu. Kejadian yang menimpa 2 (dua) orang pelancong dari Belanda yang menjadi korban pada Juli 2001, satu orang meninggal dunia dan seorang lagi luka parah, karena nekad mendaki dari sisi barat dan diterjang guguran lava yang masih panas.

Bagi Wisatawan Asing yang ingin Mendaki Gunung Merapi Bisa Menyewa Guide di Dusun Plalangan Selo Boyolali dengan Tarif Sekitar Rp.200.000-Rp.300.000 untuk satu Guide atau bisa menghubungi saya untuk saya carikan guide.

Setelah mendaki Merapi jangan lupa cicipi makanan khas Selo yaitu Jadah Tempe, dan yang terkenal adalah Jadah Tempe Mbah Karto.

Disunting dari beberapa sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar